Lensa Nasional – Puluhan jurnalis dari 25 organisasi kewartawanan berkumpul di depan kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor untuk menyuarakan keberatan mereka atas pernyataan Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM), Supiah, yang dianggap merendahkan profesi wartawan melalui istilah “media abal-abal.” Pernyataan tersebut disampaikan dalam unggahan media sosial terkait kegiatan workshop ke Bali yang memicu polemik.
Para peserta aksi mendesak permintaan maaf secara terbuka dari Supiah dan pihak Dinsos atas komentar yang dinilai melecehkan martabat jurnalis. Dalam orasinya, Ovan, koordinator aksi, mengungkapkan bahwa istilah tersebut melukai profesi wartawan yang selalu bekerja keras menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Kami sangat keberatan dengan komentar tersebut. Tuduhan ‘media abal-abal’ merusak kredibilitas kami sebagai wartawan. Aksi ini kami gelar untuk meminta klarifikasi dan permintaan maaf secara langsung,” ujar Ovan.
Aksi Digelar di Depan Kantor Dinsos
Menurut Ovan, aksi unjuk rasa dipusatkan di kantor Dinsos karena Supiah adalah bagian dari lembaga tersebut sebagai pendamping sosial. Para peserta aksi menilai institusi tempat Supiah bekerja juga harus bertanggung jawab atas dampak dari pernyataan tersebut.
Permohonan Maaf dari Supiah dan Kepala Dinsos
Merespons tuntutan para jurnalis, Supiah, yang didampingi oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Farid Maruf, menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada para wartawan. Dalam pernyataannya, Supiah mengaku tidak bermaksud merendahkan profesi wartawan dan menyayangkan kesalahpahaman yang terjadi.
“Saya meminta maaf atas pernyataan saya yang mungkin menyinggung rekan-rekan wartawan. Saya tidak memiliki niat untuk melecehkan atau merendahkan profesi Anda,” kata Supiah di hadapan peserta aksi.
Farid Maruf juga menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut dan berkomitmen untuk menjaga hubungan baik antara instansi pemerintah dan media.
“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Saya, sebagai Kepala Dinas Sosial, meminta maaf kepada seluruh rekan media. Ke depannya, kami akan lebih berhati-hati dalam berkomunikasi. Mari kita jadikan ini pelajaran untuk mempererat hubungan baik demi kemajuan bersama,” ujar Farid.
Aksi Berakhir Damai
Aksi solidaritas yang berlangsung damai ini menjadi pengingat pentingnya saling menghormati antara pihak pemerintah dan media. Dengan adanya klarifikasi dan permintaan maaf, diharapkan hubungan kerja yang positif antara kedua pihak dapat terus terjalin demi pelayanan publik yang lebih baik.
(Ppri/DidiS)