Indikasi Bilas Lambung


Lensa Nasional  –  Bilas lambung adalah prosedur medis yang dilakukan dalam situasi tertentu ketika ada indikasi klinis yang tepat. Berikut adalah beberapa indikasi atau situasi medis yang dapat memerlukan bilas lambung :

1. Keracunan : Bilas lambung dapat dilakukan untuk menghilangkan racun atau bahan kimia berbahaya dari lambung yang mungkin telah tertelan atau dihirup. Ini dapat
membantu mengurangi dampak keracunan pada tubuh.

2. Overdosis obat : ketika seseorang mengalami overdosis obat tertentu, bilas lambung
dapat digunakan untuk mengurangi jumlah obat yang diserap oleh tubuh dan
meminimalkan kerusakan yang mungkin ditimbulkan.

3. Penghilangan benda asing: Bilas lambung dapat digunakan untuk mengeluarkan benda asing yang mungkin masuk ke dalam lambung, seperti mainan atau benda�benda kecil yang tertelan oleh anak-anak.

4. Perdarahan lambung : Dalam beberapa kasus perdarahan lambung yang parah, bilas
lambung dapat digunakan untuk mengidentifikasi sumber perdarahan dan
menghentikan perdarahan tersebut.

5. Pemeriksaan endoskopi lambung: sebelum melakukan gastroskopi (pemeriksaan endoskopi lambung), bilas lambung dapat digunakan untuk membersihkan lambung
sehingga dokter dapat melihat dengan jelas selama pemeriksaan.

6. Gangguan lambung : Bilas lambung juga dapat digunakan dalam beberapa kasus
untuk mengambil sampel jaringan lambung atau cairan lambung untuk tujuan
diagnostik. Seperti mendiagnosis infeksi lambung atau penyakit lainnya.

7. Penyakit lambung akut : dalam situasi-situasi medis tertentu, seperti penyakit peradangan lambung atau perdarahan akut, bilas lambung dapat digunakan sebagai
Langkah pengobatan untuk meredakan gejala dan menimimalkan kerusakan.

Penting untuk dicatat bahwa bilas lambung harus dilakukan oleh professional medis yang terlatih, dan penggunaannya harus didasarkan pada evaluasi klinis yang cermat. Prosedur ini tidak selalu diperlukan dalam situasi, dan Keputusan untuk melakukan bilas lambung
harus mempertimbangkan manfaat serta risiko yang terlibat.

Sumber: Fakultas Ilmu Keperawatan Ars University

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *