Kang Arfi Kenang Perjuangan Kang Emil di Blok Tempe, Bandung

 

Lensa Nasional – Di Balai RK, Blok Tempe, Babakan Asih, Kecamatan Bojongloa Kaler, terpasang sebuah prasasti yang bertuliskan: “di sini, RT 4 RW 1 Blok Tempe, adalah awal perjuangan saya untuk rakyat dan kemanusiaan.” Tempat ini menjadi saksi penting perjuangan Ridwan Kamil sebelum menjadi Wali Kota Bandung, di mana ia sering berdiskusi dan merancang berbagai program bersama warga.

Pada 18-19 Oktober 2024, calon Wali Kota Bandung nomor urut 4, Arfi Rafnialdi, mengunjungi Balai RK dalam rangka kegiatan Mapay Lembur selama 40 jam. Kang Arfi menyempatkan diri untuk berdialog dengan warga, mendengar gagasan mereka, dan mengenang jejak perjuangan Ridwan Kamil di lokasi tersebut.

“Balai RK ini merupakan titik nol perjuangan Kang Emil. Saya sangat bersyukur bisa mampir dan berdiskusi dengan warga Blok Tempe, termasuk ibu-ibu, ketua RT, RW, serta para pemuda,” ujar Kang Arfi, Sabtu (19/10/2024).

Kang Arfi menilai Balai RK memiliki makna penting tidak hanya bagi Ridwan Kamil, tetapi juga bagi warga Blok Tempe yang terus aktif mengemukakan gagasan dan berperan dalam pengembangan wilayah. Terinspirasi oleh program Ridwan Kamil, Kang Arfi telah berpartisipasi dalam pengembangan Kampung Cibunut Berwarna bersama komunitas dan alumni ITB.

“Warga Blok Tempe sangat bersemangat dalam memberikan ide-ide. Harapannya, semangat ini terus menyebar ke seluruh wilayah Kota Bandung, menciptakan efek bola salju yang menggerakkan perubahan,” ungkap Kang Arfi. Ia juga berjanji, jika terpilih menjadi Wali Kota, ia akan tetap turun ke lapangan dan mendengar langsung aspirasi masyarakat.

“Banyak solusi dan ide-ide baru muncul saat bertemu warga. Nanti, saya dan Teh Yena akan tetap turun bersama para pejabat terkait agar respons terhadap masalah warga bisa lebih cepat,” lanjutnya.

Reggi Kayong Munggaran, tokoh masyarakat Blok Tempe, mengingatkan bahwa Balai RK adalah tempat Ridwan Kamil mengawali program-program sosialnya, termasuk one village one playground dan urban farming, yang kemudian diterapkan di seluruh Bandung.

“Perhatian pada gang-gang sebagai pusat kehidupan warga sangat penting. Wali Kota harus memahami dinamika di wilayah-wilayah termarjinal seperti ini agar kebijakan yang diambil tepat sasaran,” jelas Reggi.

Abah Iban, Ketua RW 1 Babakan Asih, ikut berdialog dengan Kang Arfi tentang pengembangan Kota Bandung. Ia menyambut baik rencana pasangan Kang Arfi-Teh Yena untuk menghidupkan kembali program PIPPK, yang dinilai penting bagi warga.

“PIPPK harus kembali berjalan. Entah nilainya sama atau lebih tinggi, yang penting program ini ada untuk masyarakat,” kata Abah Iban.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *