Lensa Nasional – Keputusan untuk memindahkan lokasi penyelenggaraan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII 2024 dari Sumatera Utara ke Solo, Jawa Tengah, diambil setelah dilakukan evaluasi menyeluruh terkait kesiapan infrastruktur pendukung.
Asisten Deputi Standardisasi, Akreditasi, Sertifikasi, Prasarana, dan Sarana Olahraga Kemenpora, Anwar, menyampaikan dalam konferensi pers di Media Center, Hotel The Royal Surakarta Heritage, Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (8/10), bahwa kendala kesiapan di Sumatera Utara menjadi faktor utama perpindahan lokasi ini. Anwar menegaskan bahwa meski Sumatera Utara awalnya ditunjuk sebagai tuan rumah, Solo dianggap lebih siap untuk menggelar ajang olahraga paralimpik tersebut.
“Biasanya, Peparnas digelar berbarengan dengan PON. Namun, karena kondisi kesiapan Sumatera Utara tidak memungkinkan, Solo akhirnya ditunjuk sebagai lokasi yang lebih layak. Infrastruktur di Solo sudah cukup memadai untuk mendukung suksesnya acara Peparnas,” ungkap Anwar.
Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun, juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya, Sumatera Utara mengalami beberapa kendala yang menghambat persiapan. Oleh karena itu, Kemenpora memutuskan pemindahan Peparnas ke Solo.
“Pak Menteri sangat yakin dengan keputusan ini, terutama karena Surakarta memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan event paralimpik. Saya optimis Peparnas akan berjalan lancar, karena fasilitas yang dibutuhkan telah siap,” ujar Senny.
Sekretaris Jenderal ASEAN Para Sport Federation (APSF), Wandee Tosuwan, turut memuji perkembangan fasilitas olahraga di Indonesia, khususnya di Solo, yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Saya pernah ke Indonesia dua tahun lalu, dan kali ini saya melihat perubahan yang luar biasa dari segi fasilitas, khususnya di Solo. Dengan kemajuan ini, saya berharap Indonesia bisa menjadi tuan rumah bagi lebih banyak event olahraga internasional di masa mendatang,” kata Wandee.