Tren Wisata Akhir Tahun 2024: Destinasi Ramah Lingkungan yang Sedang Naik Daun

 

Lensa Nasional – Menjelang akhir tahun 2024, tren wisata ramah lingkungan semakin digemari oleh wisatawan, terutama di tengah meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Destinasi wisata yang mengusung konsep ramah lingkungan, atau dikenal dengan istilah ecotourism, kini menjadi pilihan utama bagi para pelancong yang ingin berlibur tanpa meninggalkan jejak karbon yang besar.

Destinasi wisata di Indonesia pun mulai berbenah untuk menarik wisatawan yang peduli lingkungan. Beberapa di antaranya menawarkan pengalaman liburan yang tidak hanya berfokus pada keindahan alam, tetapi juga pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal. Berikut adalah beberapa destinasi ramah lingkungan yang diprediksi akan menjadi favorit wisatawan akhir tahun ini:

1. Desa Wisata Nglanggeran, Yogyakarta

Terletak di kawasan pegunungan di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Desa Wisata Nglanggeran menjadi contoh sukses pariwisata berbasis komunitas. Desa ini menawarkan berbagai aktivitas ramah lingkungan, seperti hiking ke Gunung Api Purba, berkemah, dan mempelajari proses produksi cokelat organik. Wisatawan juga dapat berinteraksi langsung dengan penduduk lokal, yang turut menjaga keberlanjutan alam sekitar.

2. Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah

Taman Nasional Tanjung Puting merupakan salah satu destinasi utama untuk ecotourism di Indonesia, terutama bagi para pencinta satwa liar. Wisatawan bisa mengikuti tur sungai untuk mengamati orangutan di habitat aslinya serta berpartisipasi dalam program konservasi. Kegiatan wisata di sini dilakukan dengan tetap menjaga ekosistem hutan hujan yang rapuh.

3. Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur

Dikenal dengan keindahan alamnya yang masih asri, Pulau Sumba telah menjadi tujuan wisata mewah berkelanjutan. Beberapa resor di Sumba menerapkan prinsip ramah lingkungan dengan membangun akomodasi menggunakan bahan-bahan lokal dan mendukung proyek-proyek sosial untuk masyarakat sekitar. Salah satu contohnya adalah Nihi Sumba, yang dikenal karena mempromosikan eco-friendly tourism dan program pemberdayaan lokal.

4. Green Village Bali

Di Bali, tren eco-tourism terus berkembang. Salah satu lokasi yang menarik perhatian adalah Green Village, sebuah komunitas yang didirikan di pinggiran Sungai Ayung. Seluruh bangunan di sini terbuat dari bambu dan dibangun dengan teknik arsitektur yang ramah lingkungan. Wisatawan dapat mengikuti tur belajar tentang desain berkelanjutan, serta berpartisipasi dalam berbagai workshop yang mengajarkan prinsip-prinsip hidup hijau.

5. Wakatobi, Sulawesi Tenggara

Untuk penggemar laut, Wakatobi adalah surga ekowisata yang menawarkan keindahan terumbu karang yang luar biasa. Sebagai bagian dari upaya melestarikan lingkungan bawah laut, pemerintah setempat telah menerapkan pembatasan jumlah wisatawan dan melarang aktivitas yang merusak ekosistem laut. Wisatawan bisa berpartisipasi dalam program rehabilitasi terumbu karang sambil menikmati snorkeling dan diving di perairan yang jernih.

Peningkatan minat terhadap wisata ramah lingkungan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perubahan perilaku wisatawan yang kini lebih sadar akan dampak perjalanan mereka terhadap lingkungan. Selain itu, pandemi COVID-19 juga mendorong banyak orang untuk lebih menghargai alam dan mencari destinasi yang menawarkan ketenangan serta keindahan alam yang jauh dari keramaian kota.

Sejumlah agen perjalanan pun mulai menawarkan paket wisata dengan tema eco-friendly, di mana wisatawan diajak untuk melakukan perjalanan yang minim dampak lingkungan. Mulai dari penggunaan transportasi rendah emisi, hingga akomodasi yang mendukung inisiatif keberlanjutan.

Tren ini diperkirakan akan terus berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan untuk pariwisata yang lebih bertanggung jawab. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip ramah lingkungan, destinasi wisata di Indonesia berpeluang besar untuk tidak hanya menjaga kelestarian alamnya, tetapi juga memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan.***

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *